Struktur
produksi,distribusi pendapatan dan kemiskinan
Pendapatan nasional
Salah satu
indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah yang disebut
dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu
angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksim pengeluaran, ataupu
pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku / sektor ekonomi dari suatu negara
dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
·
Menentukan
laju tingkat perkembangan / pertumbuhan perekonomian suatu Negara
·
Mengukur
keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya
·
Membandingkan
tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya.
Meskipun
demikian tidak semua ahli ekonomi setuju jika hanya pendapatan perkapita saja
yang dijadikan ukuran kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara. Adapun kritik
tersebut diantaranya :
·
Ada
faktor-faktor lain di luar pendapatan yang akan berpengaruh pada tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan
·
Kesejahteraan
masyarakatan masih serig bersifat subjektif
Menghitung pendapatan nasional
Menghitung
pendapatan nasional dengan pendekatan produksi (GDP). GDP (Gross Domestic
Product) atau Produksi Dometik Bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya
dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh
semua pelaku / sektor ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
Yang perlu diingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda (double counting) yang dapat menyebabkan pendapatan nasional (GDP) Indonesia tampak lebih besar. Salah satu akibatnya adalah seolah-olah negara Indonesia sudah cukup maju dan makmur (terlihat dari GDP yang tampak besar ), sehingga bantuan luar negeri akan diahlikan ke negara yang lebih membutuhkan. Dengan demikian kita akan kehilangan kesempatan mendapatkan tambahan dana pembangunan, sedangkan kita sesungguhnya masih sangat membutuhkannya.
Yang perlu diingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda (double counting) yang dapat menyebabkan pendapatan nasional (GDP) Indonesia tampak lebih besar. Salah satu akibatnya adalah seolah-olah negara Indonesia sudah cukup maju dan makmur (terlihat dari GDP yang tampak besar ), sehingga bantuan luar negeri akan diahlikan ke negara yang lebih membutuhkan. Dengan demikian kita akan kehilangan kesempatan mendapatkan tambahan dana pembangunan, sedangkan kita sesungguhnya masih sangat membutuhkannya.
Untuk
menghindari kesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan salah satu
dari dua cara dibawah ini :
1. Pertama GDP dihitung hanya dari
nilai akhir dari suatu produk saja, misalnya untuk industri otomotif, hasil
akhirnya saja (mobil) yang akan dihitung.
2. Kedua dengan menjumlahkan nilai
tambah dari masing-masing komoditi yang di hasilkan masing-masing produsen.
Gross
Domestic Product ini diperoleh dengan menggunakan konsep kewilayahan, artinya
nilai produksi tersebut diperoleh dari seluruh kegiatan produksi dari semua
pelaku ekonomi yang melaksanakan kegiatan produksinya di wilayah Indonesia
saja.
Menghitung
pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran (GNP).GNP (Gross National
Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya di peroleh dengan cara
menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku / sektor
ekonomi di Indonesia, yang berwarga negara Indonesia dalam kurun waktu
tertentu. Cara memperoleh nilai GNP ini sangat berbeda dengan cara memperoleh
GDP, jika GDP dibatasi oleh wilayah, maka GNP dibatasi oleh kewarganegaraan,
karena konsep yang dipergunakannya adalah konsep kewarganegaraan, artinya nilai
pengeluaran tersebut dihitung dari pelaku ekonomi yang berkewarganegaraan
Indonesia saja.
Ilustrasi
perhitungan adalah :
Pengeluaran dari sektor rumah tangga (Untuk Konsumsi )ü XXX
Pengeluaran dari sektor swasta (untuk investasi)ü XXX
Pengeluaran pemerintah (Goverment Expenditure)ü XXX
Sektor Luar Negeri / Ekspor netto (Ekspor – impor )ü (XXX) +
Pendapatan nasional (GNP) Indonesia adalah XXX
Menghitung pendapatan nasional indonesia dengan pendekatan pendapatan (NI).
NI (National Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya di dapat dengan cara menjumlahkan semua hasil / pendapatan yang diperolah semua pelaku / sektor ekonomi dalam kurun waktu tertentu. Nilai NI inilah yang tampaknya oleh kalangan akademisi do notasikan dengan Y.
Pengeluaran dari sektor rumah tangga (Untuk Konsumsi )ü XXX
Pengeluaran dari sektor swasta (untuk investasi)ü XXX
Pengeluaran pemerintah (Goverment Expenditure)ü XXX
Sektor Luar Negeri / Ekspor netto (Ekspor – impor )ü (XXX) +
Pendapatan nasional (GNP) Indonesia adalah XXX
Menghitung pendapatan nasional indonesia dengan pendekatan pendapatan (NI).
NI (National Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya di dapat dengan cara menjumlahkan semua hasil / pendapatan yang diperolah semua pelaku / sektor ekonomi dalam kurun waktu tertentu. Nilai NI inilah yang tampaknya oleh kalangan akademisi do notasikan dengan Y.
Ilustrasi sederhana dari perhitungan NI adalah :
Pendapatan dari sektor rumah tangga berupa gaji / upahü XXX
Pendapatan dari sektor swasta berupa labaü XXX
Pendapatan pemerintahü XXX
Pendapatan sektor luar negeri berupa devisaü XXX +
Pendapatan Nasional Indonesia ( NI ) XXX
Agar pendapatan nasiona (GNP) nilainya sama dengan GDP, maka GNP tersebut harus dikurangi terlebih dahulu dengan apa yang disebut dengan ‘pendapatan netto luar negeri dari faktor produksi’. Yang dimaksud dengan pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi adalah seisih antara penerimaan sumber daya Indonesia yang bekerja di negara lain dengan pengeluaran negara Indonesia untuk orang asing yang bekerja di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan mengingat dasar perhitungan kedua jenis pendapata Pendekatann nasional tersebut diperoleh dengan pendekatan dan konsep perhitungan yang berbeda (kewargann nasional tersebut diperoleh dengan pendekatan dan konsep perhitungan yang berbeda (kewarganegara dan kewilayahan). Dengan demikian jika dituliskan dalam bentuk formula adalah :
·
GDP
= GNP – Pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi
·
GNP
= GNP – (Penerimaan F. Produksi WNI di LN – Penerimaan F. Prod WNA di
Indonesia)
Sedangkan
untuk menyesuaikan kedua jenis pendapatan nasional tersebut dengan NI,
diperlukan formulasi sebagai berikut :
·
NI
= GDP – Depresiasi – Tx tak langsung, dimana GNP – Depresiasi sendiri sering
disebut dengan NNP (Net National Product) atau produksi nasional bersih
·
NI
= GDP – Depresiasi – Tx tak langsung, dimana GDP – Depresiasi sendiri sering
disebut dengan NDP (Net Domestic Product) atau produksi domestik bersih.
Disamping
ketiga istilah pendapatan nasional tersebut (GDP, GNP, dan NI) tersebut, masih
ada beberapa istilah yang berkaitan dengan pendapatan nasional, yakni :
Pendapatan Nasional Yang Siap Dibelanjakan (Y Disposible)
Yang dimaksud dengan pendapatan nasional (Y) disposible adalah pendapatan nasional yang telah siap untuk di belanjakan. Nilai Y disposible ini berasal berasal dari NI (National Income) setelah di tambah dengan pengeluaran pemerintah berupa tranfer / subsidi dan kemudian dikurangi dengan pajak langsung yang ditetapkan pemerintah. Jika ditulis dalam formula, nilainya diperoleh dari :
Pendapatan Nasional Yang Siap Dibelanjakan (Y Disposible)
Yang dimaksud dengan pendapatan nasional (Y) disposible adalah pendapatan nasional yang telah siap untuk di belanjakan. Nilai Y disposible ini berasal berasal dari NI (National Income) setelah di tambah dengan pengeluaran pemerintah berupa tranfer / subsidi dan kemudian dikurangi dengan pajak langsung yang ditetapkan pemerintah. Jika ditulis dalam formula, nilainya diperoleh dari :
Y disposible = NI + Tr – Tx langsung, dimana :
Tr = Goverment Tranfer, subsidi pemerintah
Tx = Pajak langsung
Y PribadiØ
Pendapatan nasional pribadi adalah pendapatan nasional disposible yang telah dikurangi dengan pajak pribadi, di hitung dengan formula :
YP = Yd – Tx pribadi, dimana :
Yp = Pendapatan nasional pribadi
Yd = Pendapatan nasional disposble
Pendapatan Nasional PerkapitaØ
Pendapatan perkapita adalah tahun biasanya digunakan sebagai salah satu indikator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan perkapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional (GNP atau GDP) dengan jumlah penduduk disuatu negara (Indonesia).