Artikel popular
  • Pengertian, macam, sifat dan bentuk dari karangan ilmiah
  • Berfikir secara deduktif dan induktif
  • Permodalan koperasi
  • REVIEW JURNAL HUKUM DAGANG
  • Metode ilmiah

Tuesday, 26 November 2013



Timbangan baku
tulisan timbangan suatu hasil karya atau wawasan tentang baik dan kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam suatu karya. Resensi dapat pula diartikan sebagai suatu tulisan yang memberikan penilaian terhadap suatu karya baik fiksi maupun nonfiksi dengan cara mengungkapkansegi keunggulan dan kelemahannya secara objektif.

Timbangan pustaka
halaman terakhir yang di buat untuk mengetahui data-data yang di ambil dari sumber-sumber yang ada dalam buku,majalah,komik,maupun dari internet.supaya pembaca dapat mengetahui dasar dari pembuatan buku ini supaya tidak di bilang copy paste/menjiplak karya orang lain.karena setiap mengambil data tidak mencantumkan sumber/penerpit/nama orang pengarang akan di kenakan pidana dalam pasal yang ada di indonesia.

Ringkasan
penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.

Laporan ilmiah
Pengetian laporan ilmiah
suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan.

Dasar Membuat Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
1.      Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2.      Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3.      Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4.       Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5.      Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan

Macam-macam Laporan Ilmiah
1.      Laporan Lengkap (Monograf).
a.       Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
b.      Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
c.       Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
d.       Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
e.       Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).

2.      Artikel Ilmiah
a.       Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
b.       Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
c.       Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

3.      Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

Ciri-ciri Laporan Ilmiah
1.    Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
2.     Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
3.    Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4.    Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
5.    Judul, subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.

Persyaratan bagi Pembuat Laporan menurut Mukayat Brotowidjojo:
·         memiliki pengetahuan tangan pertama;
·         memiliki sifat tekun dan teliti;
·          bersifat objektif;
·          kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan;
·         kemampuan mengatur fakta secara sistematis;
Bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis:(a) skripsi, (b) makalah untuk seminar, simposium, diskusi dan pertemuan ilmiah lainnya, (c) karangan ilmiah untuk dipublikasikan dalam jurnal, annual, atau transaksi, (d) tesis Magister (MSc, MS), tesis PhD., atau disertasi Doktor., (e) laporan proyek atau laporan kerja sama antarinstansi atau antarnegara, dan sebagainya. Setiap maksud tujuan penulisan laporan ilmiah tersebut memiliki sistematika, bahkan standar penilaian tersendiri

Kerangkan karangan laporan ilmiah 

BAGIAN AWAL
1. halaman judul
2. Halamn persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
3. Halamn kata pengantar atau prakata
4. Daftar isi
5. Daftar tabel (jika ada)
6. Daftar gambar (jika ada)
7. Daftar lampiran (jika ada)

BAGIAN UTAMA
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Ruang lingkup
5. Manfaat penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan teori/ tinjauan teoretis
2. Kerangak teori
3. Kerangka konsep
4. Hipotesis atau pertamyaan penelitian (jika ada hipotesis)

BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN
• Jenis penelitian
• Populasi sample (untuk penelitian disertai unit penelitian )
• Variabel penelitian (untuk penelitian laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian        dicantumkan bahan dan alat)
• Definisi operasioanal variabel atau istilah –istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar jelas yang dimahsud dalam penelitian itu.
• Desain / rancangan penelitian ( tidak harus , kecuali pada penelitian eksperimental)
• Lokasi dan waktu penelitian
• Teknik pengumplan data.
• Instrumen penelitian yang digunakan
• Pengolahan dan Analisis data

BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI – RINGKASAN
BAGIAN AKHIR

Terdiri dari Daftar pustaka dan Lampiran – lampiran; Instrumen penelitian, Berbagai data sekunder yang diperlukan, Anggaran penelitian, dan Jadwal penelitian

Sumber :




Wednesday, 30 October 2013




Pengertian metode ilmiah
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.
Menurut Almack (1939), pengertian metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Metode ilmiah yang pertama sekali dikenalkan oleh John Dewey adalah perpaduan proses berpikir deduktif-induktif guna pemecahan suatu masalah.

Tujuan penulisan ilmiah
  • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Sikap ilmiah
sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam
melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta
merubah atau menambah suatu ilmu.

Untuk dapat menggunakan metode ilmiah dengan baik, para ilmuwan harus memiliki beberapa sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah suatu sikap yang meliputi:
  • Rasa ingin tahu: Selalu terdorong untuk lebih banyak ingin mengetahui. Caranya dengan membaca buku, bertanya kepada orang yang lebih tahu, mengadakan pengamatan, dan melakukan percobaan sendiri.
  • Kejujuran: Mencatat sesuai dengan hasil pengamatan, meskipun tidak sesuai dengan yang diharapkan.
  • Ketekunan: Tidak mudah putus asa jika hasil percobaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tidak segan-segan mengulangi percobaan.
  • Ketelitian: Tidak ceroboh, baik dalarn merencanakan, menggunakan alat maupun bahan, mengukur, mencatat data, mengolah data, dan dalam menarik kesimpulan.
  • Obyektivitas: Pendapat dan kesimpulan yang diarnbil harus berdasarkan fakta yang ada, bukan berdasarkan pendapat pribadi atau orang lain.
  • Keterbukaan: Mau bekerja sarna dengan orang lain, mau menerima kritikan atau saran dari orang lain yang bersifat membangun, dan mau memberikan pengalarnannya kepada orang lain.

Langkah – langkah metode ilmiah
  1. Menentukan dan merumuskan masalah: Langkah ini meliputi menentukan dan merumuskan hal-hal apa saja yang perlu diselidiki dan dipelajari untuk memperoleh jawaban. Dalam merumuskan masalah, kita perlu membuat daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan biasanya diawali dengan kata tanya apa, mengapa, siapa, bagaimana, dan di mana. Contoh: mengapa tanaman tumbuh ke arah sinar matahari?
  2. Mengumpulkan data: Mengamati dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah yang diselidiki. Contoh: tanaman dalam pot tumbuh ke arah jendela.
  3. Membuat hipotesis: Membuat dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang diselidiki. Contoh: pertumbuhan tanaman dipengaruhi cahaya.
  4. Melakukan eksperimen (percobaan): Percobaan dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis. Biasanya, percobaan dilakukan berulang kali sehingga dapat ditarik kesimpulan yang baik dan benar. Contoh: sepuluh tanaman diberi perlakuan penyinaran di salah satu sisi tan am an tersebut.
  5. Menarik kesimpulan: Setelah dilakukan beberapa percobaan, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh cahaya.

Manfaat Karya Ilmiah
  1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
  2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
  3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
  4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
  5. Memperoleh kepuasan intelektual;
  6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
  7. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

Contoh kerangka metode ilmiah

BAB1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berisi tentang latar belakang suatu masalah yang akan diangkat oleh penulis.
 
1.2 Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah yang akan diangkat oleh penulis agar penulisan ini tidak terlalu jauh dari apa yg akan di bahas

1.3 Rumusan Masalah
Berisi tentang masalah2 yang akan dibahas nantinya dan akan di pecahkan dengan menulis tulisan ilmiah ini


1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berisi tentang tujuan dari pokok permasalahan yang di ambil oleh penulis


1.5 Metode Penelitian
Berisi tentang tahap-tahap  apa saja yang dilakukan oleh penulis selama pengerjaan penulisan ilmiah

1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembaca dalam menelusuri pembahasan yang disajikan, tulisan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini teori-teori yang akan digunakan dalam pembahasan masalah,

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan menerangkan tentang tahapan apa saja yang ada pada pnulisan ilmiah

BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.


Sumber :

Sunday, 20 October 2013



Karangan ilmiah
Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
  • Memberi penjelasan
  • Memberi komentar atau penilaian
  • Memberi saran
  • Menyampaikan sanggahan
  • Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1.      Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.      Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.      Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.      Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1.       motivasi dan displin yang tinggi
2.      kemampuan mengolah data
3.       kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4.      kemampuan berbahasailmiah :
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1.      lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.      Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3.      Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.      efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1.      Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif
2.       Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.
3.       Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
4.       Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5.      Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Karangan Semi Ilmiah

sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
Sifat Karangan Semi Ilmiah
1.      Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.       Fakta yang disimpulkan subjektif
3.      Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4.      Tidak memuat hipotesis
5.      Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
6.      Bersifat imajinatif
7.      Situasi didramatisir, dan
8.      Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah
  • Artikel
  • Editorial
  • Opini
  • Feuture
  • Reportase
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan  reportase,

Karangan non ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
·         ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·         fakta yang disimpulkan subyektif,
·         gaya bahasa konotatif dan populer,
·         tidak memuat hipotesis,
·         penyajian dibarengi dengan sejarah,
·         bersifat imajinatif,
·         situasi didramatisir,
·         bersifat persuasif.
·         tanpa dukungan bukti
Sifat Karangan Non Ilmiah
·         Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis,
·         Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca,
·         Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
·         Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
  • Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
  • Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup.
  • Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
  • Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Referensi